Inilah ketidak sengajaan ku.
Aku tidak sengaja jatuh cinta padanya yang datang dan
menebarkan pesonannya . Aku tidak sengaja mencuri-curi pandang ketika aku
bersama kamu saat kita berada dalam satu ruangan belajar . Dan ketika kamu
melihat ke arahku, aku tidak sengaja membuang pandanganku sejauh-jauhnya, lebih
jauh dari rekor lempar lembing yang pernah tercipta, hanya untuk tetap menjaga
kamu tidak tahu jika aku tadi aku sedang memandangmu.
Aku tidak sengaja merasa senang berada dalam satu momen
bersamamu. Satu momen dimana kita membaur dan keakraban itu muncul dengan
sendirinya yahh di acara natal bersama tahun lalu, ingatkah kamu ? Aku tidak sengaja mengharapkan kamu ada ketika
kamu dan aku tidak dalam ruang dan waktu yang sama. Celingukanku membuktikannya
aku harap kamu tidak menyadari bahawa aku mennunggu hadirmu.
Aku tidak sengaja mengaktifkan phenylethylamine dari sistem
limbik otakku saat dekat kamu. Dan itu memicu euphoria. Aku tidak sengaja
sangat suka suara tawamu terhadap leluconku. Ketika kamu menggoda tak kala
pipiku berubah merah merona, aku tidak sengaja nyaman memberi cubitan manja
yang mendarat di perutmu karna leluconmu. Aku tidak sengaja panik jika
kehabisan bahasan obrolan ketika aku berbincang dengan kamu. Rasanya dimensi
waktu lari terbirit-birit jika aku sedang bersama kamu, seolah kebersamaan aku
dan kamu begitu menakutkan bagi waktu.
Ah, aku tidak sengaja terus membayangkan wangi parfummu yang
lembut itu karna itu pertama kali kita bertemu. Terus menerus, hingga pagi
menjelang, handphone-ku adalah yang pertama ku-check. Aku tidak sengaja kecewa
jika ada SMS namun bukan kamu pengirimnya. Aku tidak sengaja khawatir jika
tidak tahu kabarmu.ahh mengapa aku bisa bengini .
Demi Tuhan, aku tidak sengaja uring-uringan ketika kamu
tidak ada di tempat biasanya ketika aku cari. Aku tidak sengaja mencari tahu
banyak hal tentangmu. Melihatmu datang kesekolah memarkir yang bisa kujangkau dari
kelasku.
Aku tidak sengaja jatuh cinta kepadamu. Aku tidak sengaja
benci membayangkan ini semua hanya pesan yang gagal aku decode dengan baik.
Pesan yang kamu kirimkan begitu rumit, atau alat pen-decode-ku yang kalut
tertutupi canggung, takut, rindu, cemas, harap, dan kawan-kawannya?
Aku tidak sengaja menjadikanmu “karena” dalam setiap
“mengapa” yang bermuara di benakku.
Maaf, aku tidak sengaja…
Kamu tidak harus sengaja untuk jatuh cinta.
Senatural ini kah kamu mengubah semua suasana dan membajak
pikiranku, sungguh aku tak sengaja
*Dua teori yang pernah aku dengar: 1) Otak tidak bisa
menerima kata ‘tidak’ 2) Tiada ketidaksengajaan di dunia ini.